Aku hanya bisa terdiam ketika semua itu telah berlangsung dan tak meninggalkan senyuman . Begitu pait memang , tapi aku berusaha sanggup untuk menahan semua beban ini . Angin bersemilir disetiap harinya , mentari selalu menyapa ku di pagi buta , bulan pun demikian selalu buatku tenang di malam yang penuh kehalusan . Tapi tidak dirimu , kau hanya secercah kertas yang bertuliskan tulisan dengan pensil dan dengan mudahnya terhapus oleh penghapus yang menghilangkan jejakmu . Perih bila semua yang telah terlewati itu tiba-tiba melintas di fikiranku dan entah kenapa aku ingin membaca teks yang dahulu pernah kuberi senyuman dariku. Ya , teks itu adalah bekas atau sisa "chat" ku di facebook dengannya . Satu bulan lalu adalah terakhir kalinya aku berinteraksi dengannya melalui jaringan sosial facebook . Tiap kata yang terbalas oleh nya selalu kubaca berulang-ulang , sebab aku takut sewaktu-waktu kejadian seperti itu tidak akan terulang lagi . Alhasil semua itu menjadi nyata . Hari itu adalah terakhir kalinya dia "chat" dengan ku . Topik yang dibahas pun tak terlalu banyak , karna itupun aku yang memulai duluan . Andai bisa berlangsung hingga sekarang , aku pasti sungguh senang karena semua itu bisa membuatku berbunga-bunga walaupun nyatanya dia tak tahu menahu dengan perasaanku kala itu.
Ketika "chat" itu aku yang memulai duluan aku merasa canggung , aku merasa gugup , jemari ku gemetaran ketika menekan tombol "enter" itu . Namun , ketika "chat" itu dia yang memulai aku merasa begitu bangga dihari itu , aku lemas tak berdaya , tapi aku juga tak sanggup menulis balasan untuknya . Tiap kata yang kutulis selalu kuperhatikan baik-baik , aku takut dalam ucapanku kala itu ada perkataan yang salah dan menimbulkan penilaian yang buruk dimatanya tentang ku .
Serius ! , ketika di beranda facebook itu tiba-tiba muncul namanya dan dia menanyakan sesuatu padaku , aku merasa ingin lompat dan teriak dan kuharap dia pun mengetahuinya , but is impossible hahahaha...
Satu bulan lalu mungkin aku masih bisa dengan leluasanya menatap dirinya dari tempat dudukku namun itu dulu ketika aku masih satu kelas dengannya , ketika aku masih gratis dan dengan mudah mencuri curi waktu yang tepat untuk meihatmu dari jauh . Ya , dari jarak yang kira-kira 2 meter dari tempat dudukku.
Bila di ingat itu terkesan sangat lucu , bahkan unik bagiku dan bahkan untuk orang lain pula . Aku memberi nama untuknya dengan nama zodiak , yang kupikir tidak seorangpun akan mengetahui hal itu , ternyata aku salah . Justru dengan nama itu banyak orang dengan mudahnya bisa tahu siapa orang yang ku maksud dengan nama zodiak tersebut.
Awalnya aku syok berat ketika ada seorang temanku yang menyebutkan nama itu ketika aku datang berkunjung kekelas itu. Dengan hati yang berat aku melangkahkan kaki untuk pergi , menjauh dari mereka , karena aku takut jika dia mengetahui bahwa aku sering memikirkanya lebih dari 12 jam/hari (terkesan lebay yah).
Kata orang cinta datang karna terbiasa , namun bagiku itu tidak berlaku . Bagiku "cinta" datang karna karma hahaha. Bisa dibilang cinta yang tumbuh begitu cepat ini karna karma bagiku , karma memang selalu datang ketika kita salah menafsirkan sesuatu. Awalnya ketika ku bertemu dengan dia si jaket putih berjam tangan merah itu , aku merasa ilfeel , benci melihat sifat-sifatnya . Dalam hatiku seketika itu pada pandangan pertama yang kualami adalah "jangan sampe gue suka sama orang kaya gitu , yang supel jupel aneh plus nyebelin" dan apa yang terjadi? dalam waktu yang tidak lama , kira-kira 1 minggu . Rasa aneh menghampiri diriku atas nama dia si banteng ahahaha.
Hari demi hari kulalui , aku yakin dalam waktu yang tidak begitu lama rasa ini akan pudar begitu saja tanpa izin dulu denganku . 1 hari , 1 minggu , 1 bulan kutunggu , ternyata rasa ini tidak hilang , justru semakin kuat dan menyebalkan sekali . Rasa yang kusebut "cinta" ini tidak berkenan untuk pergi dari hatiku yang cepat rapuh . Penuh pengorbanan bagiku untuk melepas rasa ini dan membuangnya jauh-jauh , namun anehnya selalu gagal dan gagal lagi .
Mungkin itulah yang bernama "karma" , aku baru tersadar bahwa diriku ini termakan oleh omonganku sendiri . MALU , itu rasa yang kualami . Malu pada diri sendiri karna aku tak bisa berlaku sesuai ucapan ku kala itu . Tiap harinya aku selalu menyingkir bahwa rasa itu memang ada . Semakin aku menghindar dari rasa itu , justru rasa itu merasa betah tinggal didalam hatiku . Satu ucapan yang ingin kusebutkan . PERGI JAUH KAU RASA DARI KU , JANGAN KAU HINGGAP DALAM KEHIDUPANKU SEBAGAI VIRUS DAN HANYA BISA MENYAKITIKU
Ku anggap kau mentari
Bila kau hadir dan sinari ku di keseharian
Kuanggap kau bulan
Bila kau lindungi aku di setiap malam
Kuanggap kau bintang
Bila kau hiasa hatiku dikala duka
Kuanggap kau air
Bila kau selalu aliri hatiku dengan kedamaian
Kuanggap kau cahaya
Bila kau selalu sinari ku , bukan menggelapkan ku
Kuanggap kau cinta
Bila kau mampu menjagaku tanpa ragu
Kuanggap kau kertas
Bila kau hanya mampu beriku kenangan
Kauanggap kau kacil
Bila kau melompat-lompat dihatiku
Kauanggap kau harimau
Jika kau hanya bisa meraung dan menyakitiku
Kuanggap kau sampah
Jika kau berniat hanya ingin menghancurkan ku
Kuanggap kau teman
Bila kau hanya akui ku temanmu
Kuanggap kau lintasan
Bila kau hanya bisa meninggalkanku
Kuanggap kau angin
Bila kau mampu menyegarkan cintaku
Kuanggap kau awan
Bila kau hanya bisa membuat awan mendung
Kuanggap kau hujan
Bila kau hanya mampu membasahi pipiku
PUISI KU BERTEMAKAN KAMU
=D :)
Just a story without intending anything