Langsung ke konten utama

Behaviorism as a Theory of Learning

http://rantingcahaya.blogspot.com
Tujuan setelah membaca materi ini :
1. Pembaca diharapkan mampu mengetahui apa itu teori behavioristik.
2. Pembaca mampu mengetahui tokoh-tokoh teori behavioristik.
3. Pembaca mampu membuat penerapan teori behavioristik dalam RPP.
Rhodiatussholihah
1113016300044

Assalamu’alaikum…

Ada yang tau apa itu teori Behavioristik?

Come On! Lets Join! I’ll explain about it.

      Teori Behavioristik

Tentu kita sudah tau apa itu Behavior? Behavior berasal dari Bahasa Inggris, yang berarti Tingkah Laku.
Menurut Teori Behavioristik, belajar adalah sesuatu hal yang menghasilkan perubahan tingkah laku. So, menurut teori ini seseorang telah dianggap belajar jika sudah bisa menunjukan perubahan perilakunya. 

Misalnya : Apabila seorang anak SD kelas 1 yang belajar berhitung , harus mampu menunjukan bahwa dia sudah bisa berhitung. Bukan sekedar mengerti apa itu berhitung, namun langsung dapat menunjukan bagaimana menghitung. 

by : rhodiatussholihah

Menurut teori ini yang penting adalah STIMULUS & RESPON.


Pada teori Behavioristik, selain stimulus dan respon ada factor lain lagi yang dianggap penting. What is it?

It’s Reinforcement (Penguatan). Penguatan disini berarti penguatan dalam menghasilkan respon. Atau, lebih mendalamnya lagi, penguatan disini berarti segala sesuatu yang dapat memperkuat timbulnya reaksi dari siswa akibat rangsangan yang diterima siswa dari guru.

And, you know whats kinds of reinforcement?

1.  Positive Reinforcement : Tentu kalian semua sudah tau, jika positive maka hasilnya pun akan baik. Yup! Positive Reinforcement ini adalah suatu penguat yang bisa membuat siswa lebih menghasilkan respon yang kuat. 
Example:  Guru memberikan permen atau cokelat bagi yang dapat menjawab soal-soal dari Guru. Hal ini merangsang siswa menjadi semangat untuk berusaha bisa menyelesaikan soal-soal yang diberikan. Right? I know, u’re like that. Lebih senang mengerjakan soal yang dapat hadiah jika mengerjakanya. It’s normal 

2. Negative Reinforcement : Disini kebalikan dari Positive Reinforcement, dimana penguatan akan berkurang dan respon pun akan berkurang dari siswa. 
Example: Guru memberikan siswa soal-soal, namun apabila tidak dapat menjawab soal, siswa dihukum didepan kelas,mengangkat satu kaki dan menarik kedua telinganya. Hal itu membuat siswa enggan sekali untuk belajar, dengan Gurunya saja sudah takut. Is It Fact, isn’t it?  YES!

v  Tokoh-tokoh Teori Behavioristik
by : rhodiatussholihah


Ø  Edward Lee Thorndike (Teori Konesksionisme)











Ø  Ivan Petrovich Pavlov  (Teori Classic Conditioning) 

“Individu dapat menghasilkan reaksi baru yang diinginkan selain menggunakan stimulus dari dalam individu itu, yaitu melalui stimulus dari luar diri indivdu itu” 
Example: Disiang hari yang panas suara “ting…tingg..ting..”dari penjual bakso dapat meningkatkan keinginan seseorang untuk makan bakso, tidak harus dengan memperlihatkan bakso, terbukti seseorang sudah tau dan terangsang menjadi ingin membeli. 

Ø  Teori Edwin R Guthrie (Teori Kontiguitas Conditioning) 
by : rhodiatussholihah
  










Ø  Burrhus Frederic Skinner ( Teori Operant Conditioning)

by : rhodiatussholihah


Pada teori ini lebih mementingkan factor-faktor penguat, dimana :
Belajar lebih mengutamakan praktek dan pembiasaan.
Example: 
 1. English Conversation (untuk bisa berbahasa Inggris, dibutuhkan praktek berbicara, bukan hanya sekedar teori)
  2. Menggunakan Komputer

Ø Teori Watson

by : rhodiatussholihah
 










v  Surat dalam Al-Qur’an yang berkaitan dengan Perubahan


http://rahmajanti.blogspot.com


Penerapan Teori Behavioristik dalam RPP

RENCANA PROGRAM PEMBELAJARAN

SATUAN PENDIDIKAN    : SMAN 65 JAKARTA
MATA PELAJARAN           : FISIKA
KELAS                                 : XII (UMUR 18 TAHUN)
MATERI POKOK                : GELOMBANG BUNYI & GELOMBANG CAHAYA

Tujuan Pembelajaran
1.      KOGNITIF
·         Siswa mampu membuktikan adanya Gelombang Bunyi dan Gelombang Cahaya pada kehidupan sehari-hari dilingkungan sekitar (C3)
·         Siswa mampu menunjukan karakteristik cahaya serta prinsip dan penerapannya dalam teknologi (C3)

2.      AFEKTIF
·         Siswa mampu mempraktekkan fenomena difraksi dan interferensi kisi menggunakan laser pointer dan CD bekas (A5)
·         Siswa mampu bertindak mencari informasi tentang bunyi dan permasalahanya dalam kehidupan sehari-hari melalui berbagai sumber (A5)

3.      PSIKOMOTORIK
·         Siswa mampu merancang spektroskop sederhana dan kisi difraksi menggunakan DVD atau VCD bekas (P7)
·         Siswa mampu menciptakan alat sederhana proses resonansi pada gelombang bunyi (P7)

 Sekian pembahasaan mengenai Teori Behavior, Thanks.. See u :)
Wassalamu'alaikum .......









 

Postingan populer dari blog ini

Gedung SMAN 65 Jakarta, Yang baru

Holaaaa Holaaaa ... Mau sedikit curcol ni tentang sekolah gue yang baru. Bukan karena gue pindah sekolah atau apa, tapi gedung sekolah 65 yang ini tu baru :) Beda dari segala sekolah SMA yang lain, gue bersyukur banget bisa sekolah di tempat ini :) Love you so much 65 :* Banyak banget perbedaanya dari yang dulu sampe sekarang. Emang si gue belum pernah nempatin 65 yang dulu. Karena gue baru aja masuk ke SMAN 65 tahun ini. Ni foto 65 yang sekarang :) Ini kalau keseluruhanya :) SMAN 65 yang baru :) Halaman Depan My School SMAN 65 Kebon Jeruk Jakarta Barat

The Behaviorist Theory of Learning

Rhodiatussholihah 1113016300044 Assalamu'alaikum. voicesineducation.weebly.com 1. Latar Belakang Saya Memilih Teori Behavioristik www.humanikaconsulting.com Dewasa ini sudah banyak sekali ilmu pengetahuan, dalam berbagai bidang, cara penyampaian ilmu tersebut pun sudah mulai dengan berbagai cara. Mulai dari cara yang sederhana dan cara yang kompleks.  Ilmu sudah di racik sedemikian rupa untuk mudah di pelajari oleh siapapun. Begitu pula dikalangan sekolah-sekolah. Ilmu yang di berikan pengajar sudah sangat lengkap, namun masih banyak sekali siswa yang tidak menerapkan ilmu yang didapat di sekolah dalam praktek kerja nyata atau masih belum ada perubahan tingkah laku. Sebagian bahkan hampir semua siswa belum mengalami perubahan tingkah laku karena yang dipelajari selama ini hanyalah teori yang harus di hafal dan diingat tanpa praktek langsung. Masih banyak siswa yang paham benar dengan teori-teori ilmu pengetahun namun tidak bisa mempraktekan bagai